COVID-19

Labelnya Vitamin B1, Isinya Ternyata 200.000 Pil Koplo Senilai Rp 120 Juta

Laporan: FIRMAN RACHMANUDIN/YUL

Dibalut Label Vitamin B1, Komplotan Pengedar Pil Koplo Ini Kelabuhi Polisi

SURYA.co.id | SURABAYA – Berbagai macam cara dilakukan para pengedar obat keras ilegal untuk mendapat untung berlimpah dari hasil penjualan.

Di Surabaya, polisi membongkar empat tersangka yang mengedarkan pil koplo tanpa izin edar.

Sebanyak 200 ribu butir pil koplo disita dari empat tersangka tersebut.

Dua diantaranya merupakan pengedar dengan jumlah barang bukti besar dan memiliki beberapa anak buah untuk mengedarkannya, yakni Arif Setiawan (41) warga Bendul Merisi Surabaya dan Arichi Mudi (34) warga Wonokromo Surabaya sementara dua lainnya yakni Yogi (30) warga Wonocolo Surabaya dan M Fachrur (32) warga Wonokromo Surabaya merupakan pengecer.

Kepada polisi, Arif mengaku mendapat kiriman stok pil koplo sebanyak dua karton setiap dua bulan sekali.

Ia membelinya dari seseoranb berinisal AM yang masih DPO dengan harga 120 juta rupiah per dua karton berisi 200 pack berisi 1000 butir per packnya.

“Jualnya per pack itu 800 sampai 1 jita rupiah,” kata Arif.

Sementara itu, Yogi membeli dari Arif kemudian dipecah jadi poket kecil dengan harga terjangkau, yakni 25 sampai 100 ribu rupiah.

“Kebanyakan teman sendiri beli, ada yang anak sekolah juga,” aku Yogi.

Untuk kelabuhi petugas, para pelaku ini mengemas paket pil koplo dengan label vitamin B1.

Wakapolres Pelabuhan Tanjung Perak, Kompol Ahmad Faisol Amir khawatir, pil tersebut terdistribusi kepada masyarakat teruatama saat pandemi Covid 19 ini.

“Kemasannya ini dilabeli oleh para tersangka dengan vitamin B1 padahal isinya bukan vitamin melainkan pil koplo. Ini berbahaya ketika masyarakat tidak tahu, mereka membeli vitamin untuk imunitas tubuh di tengah pandemi malah dapat pil koplo,” kata Faisol, Senin (8/6/2020).

Faisol mengimbau, agar masyarakat lebih teliti dalam membeli vitamin di pasaran terutama tidak menyarankan pembelian melalui online shop.

“Biasanya beredar di media sosial itu tawaran vitamin, jangan mudah percaya. Mending langsung ke apotek atau pakai resep dokter itu lebih aman,” lanjutnya.

Disinggung apakah jaringan peredaran pil koplo ini melibatkan oknum pegawai farmasi, polisi masih berupaya melakukan penyelidikan.

“Kami masih selidiki untuk keterkaitannya. Sejauh ini sudah ada dua DPO yang kami kejar,”tandasnya.

NYANYI DI RUMAH DAPAT HADIAH, MAU? CARANYA, LIHAT IG @SURYAONLINE –

WEBSITE:

Instagram:

Facebook:

KAMI MENGHARGAI KEBEBASAN BERPENDAPAT. KATA-KATA KOTOR DALAM BAHASA APAPUN, OTOMATIS MASUK KERANJANG SAMPAH.

#hariansurya
#suryaonline
#jawatimur
#jatim
#surabaya
#suroboyo
#pilkoplo