COVID-19

Reaktif Belum Tentu Positif, Warga Rejang Lebong Tak Perlu Takut

REJANG LEBONG, REL-TV.COM: Kepala Dinas Kesehatan sekaligus Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Rejang Lebong Syamsir Madani mengimbau masyarakat agar tidak takut apalagi khawatir secara berlebihan, berkenaan ditemukannnya satu kasus, seorang perempuan berusia 71 tahun asal Kecamatan Curup Timur, yang berstatus reaktif Covid-19 pasca dilakukan rapid test.

Namun demikian, Syamsir mengajak agar warga tetap waspada, dalam artian tetap mematuhi protokol kesehatan yang ditetapkan pemerintah sembari terus menjalankan pola hidup sehat.

Syamsir menjelaskan, status reaktif belum bisa dijadikan patokan apakah seseorang itu positif menderita COVID-19. Hasil reaktif ini harus dikonfirmasi lagi dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) yang direkomendasikan WHO untuk memastikan apakah yang terdeteksi betul-betul berkaitan dengan penyakit COVID-19.

“Bahwa memang, ketika bicara Covid masih positif, kita pastikan itu sudah di SWAB. Tapi kalau rapid test reaktif, belum tentu positif. Maka langkah kita selanjutnya adalah pemeriksaan SWAB sudah kita kirim ke Bengkulu, mungkin kita ke Padang ya, hari ini kita berangkat lah.”

“Jadi kepada masyarakat tidak usah ketakutan, tapi waspada! Waspada apa? Ikuti petunjuk, instruksi dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, terutama ayuk, mulai dari jaga jarak. Kemudian yang harus kita lakukan, kerumunan tolong dihindari kemudian pola hidup sehat tetap dilakukan. Bulan puasa tetap pola hidup sehat tetap dilakukan. Ayuk makan buah dan sayur, vitamin, perbanyaklah vitamin, terutama vitamin C, silakan.”

“Kemudian cuci tangan pakai sabun. Nah ini, jangankan Covid-19, dengan cuci tangan pakai sabun berbagai penyakit dapat dihindari. Diare, tipes, penyakit kulit, kan itu. Nah ini yang kita budayakan terus. Budayakan terus pola, perilaku hidup sehat.”