Pada abad ke-16 saat Hernán Cortés menjelajah benua Amerika dan menaklukkan bansa Aztec sebagai penduduk asli di sana, ia tidak hanya berhasil membawa pulang emas dan mengantarkan bangsa Spanyol menjadi bangsa paling kaya di Eropa, ia juga memperkenalkan tanaman jagung ke bangsa Eropa. Jagung sebagai makanan pokok bangsa Indian Amerika dalam sekejap menjadi makanan favorit yang selalu ada di daftar makanan orang-orang Eropa. Jagung mudah ditumbuhkan dan produktivitasnya tinggi. Jagung mendorong pertumbuhan populasi masyarakat Eropa. Namun, ada suatu hal yang tidak diketahui bangsa Eropa tentang jagung, yaitu bahwa tanaman ini tidak selayaknya menjadi makanan pokok tunggal. Jagung sangat sedikit mengandung vitamin B3, dan jika dikonsumsi sebagai makanan pokok satu-satunya, ia dapat menyebabkan penyakit pellagra. Jagung yang awalnya adalah berkah bagi bagnsa Eropa, perlahan menjadi kutukan selama berabad-abad.
Referensi:
– Byrd-Bredbenner et al. 2016. Wardlaw’s Perspective in Nutrition. New York: McGraw Hill Education.
– Stipanuk, M. H., and Caudill, M. A. 2013. Biochemical, Physiological, and Molecular Aspects of Human Nutrition. Missouri: Elsevier
– Frankenburg, F. R. 2009. Vitamins Discoveries and Disasters: History, Science, and Controversies. California: ABC Clio.
Video credit:
video attribution:
– California Agriculture Cornfield Aerial Drone Flyover 4k
– Bloody cell background by xspacevideo at videezy.com