COVID-19

POSITIVE COVID-19 KURANG PERHATIAN DARI TIM MEDIS DAN GUGUS COVID-19 KABANJAHE TANAH KARO

POSITIVE COVID-19 TAPI KURANG PERHATIAN DARI TIM MEDIS DAN GUGUS COVID-19 TANAH KARO.

[Video dan berita ini sudah saya confirmasi dan sudah mendapatkan ijin dari yang bersangkutan untuk saya share dan memberitakan ke public].
Ibu dalam video ini adalah mantan Guru Bahasa Indonesia saya ketika sekolah di salah satu SMA di Kota Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatra Utara.

KRONOLOGIS:
01 Juli:
Suami Demam, dan minum obat yang biasa di minum (Stok Obat dari RS Bakti Murni Berastagi), Demam sembuh.
Malam hari Demam kambuh, dibawa ke Klinik Yoreskita (Klinik Rujikan BPJS), Demam Niak dan Turun dan Naik dan Turun dst.

03 Juli:
Berobat ke Klinik Bersama (Klinik langganan keluarga jika ada kondisi kurang sehat, demam ringan, batuk dll). Pasien sudah di suntik dan minum obat.
04 Juli:
Cek Darah di Klinik Bersama dan hasilnya “Gejala Tipus)
Lalu pada hari yang sama dibawa ke Rumah Sakit Bakti Murni Berastagi, dan di perikasa okeh Dokter Rumbang, dokter langganan keluarga.
Cek Darah, Leukosit 1900 dan infeksi bagin dalam.
Opname selama 2hr di RS Bakti Murni, tidak ada gejala Covid-19 dan Dokter dan Pihak Rumah Sakit memberitahu bahwa Pasien diinfokan terinfeksi Bronhitis.

Karena kondisi Pasien semakin memburuk dan batuk semakin parah, maka pihak keluarga memutuskan utk dibawa ke RS Evarina.
Dan di RS Evarina si pasien di Infus, Rontgen, dan dianjurkan untuk Rapid Test.
Selang berapa waktu, pihak RS mengeluarkan hasil Rapid Test dengan hasil Reactive dan hasil Rontgen menyatakan paru-paru pasien penuh dengan cairan. Istri pasien memohon kepada pihak RS dan Dokter yang sedang duduk di bangku kerjanya agar pasien ditangani dan diberikan pertolongan. Tapi tidak di respon, dengan SANTAI dokter tidak memperdulikan tangisan dan permohonan istri pasien.
Sekitar pukul 03:00 (subuh) setelah menunggu 4-6 jam di RS Evarina dan tidak ada penanganan, maka istri Pasien memohon agar di sediakan Ambulance utk membawa pasien dari RS Evarina ke RSU Kabanjahe.
Setibanya di RSU Kabanjahe, pasien langsung dibawa ke ruang Isolasi, dan istri pasien melihat hanya melihat pasien dalam kondisi dan keadaan lemah dan tertelungkup, peralatan medis yg tampak hanyalah Infus, Tabung Gas oksigen, dan tidak tau apakah masih berfungai atau hanya sekedar formalitas pajangan saja.
Dan keluarga pasien disuruh pulang kerumah. Dan esok harinya keluarga pasien berkunjung ke RSU utk menjenguk suaminya, dan melihat kondisi pasien semakin melemah tak berdaya, dan beberapa saat kemudiam si pasien di suruh teman dari si pasien utk membelikan Vitamin, Buah dll, tidak lama kemudiam istri pasien di telpom dari pihak RSU utk disuruh ke RS segera.
Setibanya Istri pasien di RSU, suster memberitahu bahwa pasien (suamindari ibu tersebut) dinyatakan Meninggal Dunia, dan dimakamkan secara Protokol Covid-19.
Sedangkan pasien belum ada Swap Test, dan si Istri juga tidak ada test ataupun tanda tangan surat pernyataan penguburan secara prosedur Covid-19.

Hingga sekarang, Istri dan Kelurga Pasien 4 org yg dinyatakan Reactive Rapid Test, tidak ada perhatian dan Pantauan dari Tim Medis dan Gugus Covid19.
Sedangkan RSU sudah melakukan SWAP test terhadap Istri dan sudah SWAP 2x dan REACTIVE-POSITIV, tetapi tidak ada perhatian dan pantuan dari Tim Medis maupun Gugus Covid-19 Setempat.

JADI APAKAH COVID-19 DI TANRH KARO KHUSUSNYA DI KABANJAHE INI TIDAK PERLU DIPERHATIKAN DAN DI JALANKAN SESUAI PROTOKOL KESEHATAN COVID-19 ??
BAGAIMANA DENGAN DANA TERKAIT DARI COVID-19 DARI PEMERINTAH?

Kepada teman, saudara, keluarga ataupun siapa saja yang paham terkait prosedur dan jalur proses tersebut, kiranya bisa memberikan informasi ataupun bisa memberikn arahan utk di jalankan.

#Corona #Covid19 #CoronaVirus #Covid-19